yayasan paseban andy utama arista montana Petani Organik
yayasan paseban andy utama arista montana Petani Organik
Blog Article
Dalam sorotan sinar matahari dan angin yang tak pernah berakhir, kita membuka lembaran baru di buku kisah manusia dan bumi, sebuah kisah di mana inovasi mengukir jejak kelestarian untuk generasi yang akan datang.
Pengetahuan petani tentang pertanian organik merupakan aset berharga yang perlu dihargai dan diperjuangkan. Dalam menerapkan praktik pertanian organik, para petani tidak hanya menghasilkan makanan yang sehat tanpa cemaran pestisida dan bahan kimia berbahaya, tetapi juga menjaga kelangsungan alam dan lingkungan sekitarnya.
Harapannya Pansus keberpihakannya tetap kepada masyarakat dan memberikan rekomendasi nantinya yang pro masyarakat.
2. Ahli Teknik Sipil dan Pembangunan Dam/Bendungan Internasional Dr. Richard Meehan, yang dilibatkan oleh masyarakat dan Sekber advokasi tambang, seorang ahli dengan pengalaman 50 tahun di bidang stabilitas bendungan di zona gempa telah meninjau desain tambang, mengungkapkan kekhawatiran yang besar terhadap bendungan tailing (TSF) yang akan dibangun oleh tambang dan menyimpulkan bahwa bendungan tailing atau limbah tambang akan memiliki risiko tinggi runtuh karena berada di atas struktur tanah yang tidak stabil karena terbentuk dari Toba Tuff, berada di daerah dengan curah hujan tinggi dan lokasi bendungan yang diusulkan juga merupakan zona dengan gempa paling aktif di dunia dan dekat dengan jalur patahan yang telah memicu tsunami Boxing Day tahun 2004.
Dengan minimnya dampak lingkungan, gelombang laut dan tenaga air menjanjikan pilihan bersih yang dapat diandalkan untuk masa depan.
Namun masalah utama petani perempuan Indonesia adalah kurang memiliki akses terhadap Tanah, beban ganda dan kurang menguasai teknologi pertanian.
Dalam dialog ini kita lebih banyak membahas sampai dimana pemerintah kabupaten Dairi merespon tentang Landreform. Dairi memiliki potensi konflik agraria dengan hadirnya beberapa investasi tambang, perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan kayu hutan, pembangkit listrik dan perusahaan lainnya yang banyak menggunakan lahan pertanian produktif, sungai dan hutan sebagai wilayah konsesinya. Bahkan saat ini beberapa perusahaan tersebut telah menimbulkan persoalan pekik diwilayah konsesi mereka. Masyarakat melakukan berbagai aksi penolakan karena dianggap tidak menghormati hak-hak masyarakat disana serta persoalan pelepasan tanah yang tidak tuntas.
Metode pertanian organik memungkinkan petani untuk memproduksi pupuk dan pestisida alami secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada industri kimia. Hal ini dapat meningkatkan keberlanjutan finansial petani dan memperkuat ekonomi lokal.
Seiring tuntutan akan keberlanjutan dan perlunya mengurangi jejak karbon, energi terbarukan menjadi pilar utama menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Namun, tantangan implementasi tidak dapat diabaikan. Dari kendala teknologi hingga aspek ekonomi, perlu dicari solusi yang memadai.
Setelah ibadah kita melanjutkan dengan menanam padi organik bersama peserta di sawah inventaris Gereja. Lahan tersebut segaja diberikan oleh Pendeta Andi untuk ditanami padi natural. Tujuaannya adalah supaya gereja HKBP Antuang menjadi contoh bagi umatnya untuk memulai pertanian yang selaras dengan alam. Disamping mengajak mereka untuk menjaga lingkungan dan ruang hidup, konsep pertanian juga mampu mengurangi biaya produksi karena mereka bisa mengolah apa yang ada dialam sekitar mereka menjadi pupuk dan pestisida alami.
Penanaman pohon di Mega Mendung wujudkan cinta tanah air dan kepedulian ekologis. Sebuah langkah kecil untuk perubahan besar demi lingkungan.
“Saat kami mendapatkan informasi lebih lanjut mulai proyek ini, kami berkomitmen untuk membangun pertanian yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga ramah lingkungan,” ujar Andy Utama.
Seiring daya tariknya yang terus berkembang, solusi-solusi inovatif ini tidak hanya menawarkan alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga memicu refleksi mendalam mengenai cara kita berinteraksi dengan planet ini.
one. Masyarakat di sekitar lokasi proyek PT DPM mayoritas bermata pencaharian sebagai petani yang hidup bergantung kepada sumber daya alam seperti air, tanah, sungai dan hutan. 76 % warga (mayoritas perempuan) bekerja sebagai petani dan mengandalkan hidupnya dari hasil pertanian dari generasi ke generasi.